Hidup tak musti hebat. Sederhana pun bisa berarti ...

Senin, 25 Februari 2013

Puisi Adalah Hidupku


Judul buku: Puisi Adalah Hidupku
Penulis: Dhee Shinzy Y. dan 100 penyair (nama 100 penyair ada di belakang cover)
Jenis buku: Antologi puisi
Penerbit; leutika prio
Tebal: 221 halm.
Harga: Rp. 45.400;

Silakan sms 082138388988 atau inbox fb Leutika Prio untuk pemesanan.
Tulis nama/alamat/kodepos/jumlah/judul buku yang dipesan. atau untuk wilayah Bandung bisa dikolektfi oleh Dhee Shinzy Y. GRATIS ONGKIR SELURUH INDONESIA UNTUK PEMBELIAN MINIMAL 90.000;
..............................................................
"100 Puisi karya 100 anak bangsa. Persembahan cinta untuk dia yang memiliki kelembutan hati, kelunakan jiwa, keanggunan berpikir dan keindahan dalam bertindak. Dia adalah orang yang memiliki kepekaan luar biasa terhadap segala intrik kehidupan. Karena puisi menjadi falsafah hidupnya setiap saat."

Minggu, 17 Februari 2013

Pinta

Bantu aku mencari alasan
atas kegagalan ini
karena waktu tak pernah kompromi
entah di jarak mana langkah kan berhenti

 

Minggu, 03 Februari 2013

Anak ke berapa?

Pagi ini Abi mendapat undangan acara Family Gathering PT. DEN di Marina. Karena acaranya dimulai dengan olahraga jalan santai mengelilingi Marina Ujung, jadi aku memakai kulot hitamku, kaos Maintenance dan Jilbab hijau yang kumodifikasi sehingga ujungnya bisa kugunakan sebagai cadar.
Kugunakan sepatu kets Rip Curl-ku lalu kukalungkan kamera alpha kesayanganku. Yup, pagi yang indah tak kan kulewatkan tanpa jeprat-jepret suasana di Marina.

Sementara acara berlangsung, aku duduk di bibir pantai bersama Kang Cepy dan Dhiya, menikmati udara pagi yang bersih sambil sesekali kubidik objek yang menarik.

Seorang Bapak pekerja PT. DEN duduk di sebelah Kang Cepy, mengajak ngobrol diawali basa-basi.
"Sama keluarga, Pak Haji?" tanyanya.
"Iya," jawab Kang Cepy.
"Itu anak bungsunya Pak Haji?" tanya si bapak sambil menunjuk Dhiya. Kang Cepy mengangguk mengiyakan.
"Anaknya berapa? Kalau yang moto-moto itu anak ke berapa?" tanya si bapak lagi.
Kang Cepy tertawa mendengar pertanyaan si bapak.
"Yang moto-moto itu istri saya. Anak saya tiga. Yang besar sudah kuliah, ini yang bungsu," jelas Kang Cepy. Si bapak menatap diriku bingung. Mimiknya seakan tak percaya kalau diriku istri Kang Cepy. Bhuahaha... dengan bb cuma 48kg, diriku dikira anak SMA. Belum tau aja si bapak usiaku sudah kepala 4.