Hidup tak musti hebat. Sederhana pun bisa berarti ...

Rabu, 13 Mei 2015

Biduk-biduk (Day 3)

Malam terakhir di bulan Desember 2013. Sejak sore mbak Dijah sudah memesan bahan-bahan sate pada pemilik warung di sebelah penginapan. Kami berencana membakarnya sendiri. Sekeranjang buah pun sudah siap untuk disantap sebagai rujak.  Ngerayain tahun baru? Enggak juga sih!

Seekor anak penyu tersesat

Selasa, 12 Mei 2015

Harga Seorang Istri

Pagi ini seperti biasanya Kang Cepy ngajak ngobrol sambil menikmati sarapan. Dhiya sudah berangkat ke sekolah sejak pukul 06.15 wita. Bagas masih asik di kamar. Mbah Uti seperti biasa, jalan kaki berolah raga mengitari jalan Samboja.

Entah bagaimana mulanya, percakapan sampai pada kisah obrolan Kang Cepy dan teman-temannya menjelang shalat ashar di musholla. Tiba-tiba saja seseorang menceritakan bahwa si Fulan itu... apa-apa tergantung istrinya. Segala sesuatu harus sang istri yang mengerjakan. Termasuk seragam kerja yang akan dikenakan sehari-hari, tergantung yang disiapkan sang istri. Jadi kalau sampai keliru memakai seragam, sang istri yang kena damprat. Wah, sampai segitunya...

Lalu entah mengapa percakapan mereka jadi merembet ke berita yg sedang ramai di media masa, tentang prostitusi kelas atas. Menurut Kang Cepy, "Itulah... untuk bayar yg begituan, laki-laki berani bayar mahal. Tarifnya 80 jeti sampai ratusan. Lalu berapa kalian berani bayar istri yang setia melayani dari pagi sampai pagi? Pernah terpikirkan tidak oleh kita? Tak usahlah bebani istri dengan tugas ini itu selama kita masih bisa mengerjakannya."

Deu... Kang Cepy... pantes saja selama ini  tak sungkan membantu pekerjaanku. Tak suka membebaniku dengan pekerjaan berat. Apa yang bisa ia kerjakan, ia kerjakan tanpa disuruh.
"Ya Rabb, beri Kang Cepyku, ayah dari anak-anakku balasan surga Mu kelak."

Senin, 11 Mei 2015

Labuan Cermin - danau dua rasa. Biduk-biduk (Day 2)

Namanya juga Family Gathering & Bikecamping, jadi ga afdol dong kalau ga gowes keliling Biduk-biduk. Tapi jangan salah, berhubung Biduk-Biduk itu kecamatan di sepanjang pantai, jadi jalannya ya cuma lurus satu itu dari ujung ke ujung. Ga bisa kukurilingan jadinya.

Pasukan yang siap gowes....

The Little paradise : Biduk-biduk (Day 1)

Biduk-biduk, sebuah kota kecamatan di Kabupaten Berau Kaltim. Kota yg membentang sepanjang pesisir. Nyiurnya yang menjulang, melambai di sepanjang pantai.

Kami menyewa 3 kamar di Penginapan Ratna. Namun  demikian, kami pun mendirikan tenda di pekarangan tepat di bibir pantai, agar suasana backpakeran lebih terasa :D


Malam itu, Minggu 29 Desember 2013. Masih dua hari menjelang tahun baru. Tapi penghuni kamar depan sepertinya sudah bersiap-siap untuk merayakan pergantian tahun. Ada sedikit ketegangan ketika kami mendirikan tenda tepat di depan kamar mereka. Rupanya mereka sudah booking tempat duluan untuk pesta tahun baru. Akhirnya kami putuskan untuk mendirikan tenda agak menjauh dari pintu mereka. Aman-aman saja akhirnya.