Perempuan itu, apa maunya? Dara menghela nafas. Kalau mengikuti kata hatinya yang paling dalam sebenarnya Dara enggan untuk menemuinya, setelah apa yang pernah terjadi antara mereka bertiga di masa lalu. Tapi pantaskah ia sekasar itu? Untuk sisa-sisa persahabatan yang pernah mereka jalani bersama rasanya tak pantas memperlakukan Adis seperti seorang musuh besar.