Pernah dengar lelucon berikut?
Pengantin baru :
"Aduh!"seru sang wanita ketika tersandung.
"Hati-hati, Yang ..." jawab si pria sambil mengelus lembut sang wanita.
Lima tahun kemudian :
"Aduh!" seru sang wanita ketika tersandung.
"Matanya ditaruh dimana?! Begitu aja kok sampai kesandung!" jawab si pria ketus.
Ah ... ah ... lelucon yang sungguh tidak lucu, tapi banyak kejadian kan?
Sore ini, aku belanja ke Bontang Plaza ditemani Ayangku. Kami pergi hanya berdua, anak-anak tak mau ikut, cuma berpesan minta dibelikan makanan saja.
Usai membayar belanjaan di kasir kami berdua melangkah keluar gedung. Tiba di undakan tangga aku masih asyik bercerita, ketika tiba-tiba Ayang berkata, "Hati-hati ...!" serunya sambil menahan langkahku dengan wajah cemas.
Aku tertegun, kalau saja aku tak segera menghentikan langkah bisa-bisa aku terjerembab di undakan tersebut.
Kupandang Ayangku dengan rasa yang sulit kuungkapkan. Spontan aku berkata tulus, "Terimakasih sayang. Abi sungguh baik padaku. Abi masih menjagaku seperti masa pengantin baru."
Ayangku tersenyum. Apalagi ketika kuceritakan tentang lelucon di atas. Genggaman tangannya masih seperti dulu.
Alloh, jaga ia selalu. Seperti ia selalu menjagaku, meski 20 tahun telah berlalu ...
Pengantin baru :
"Aduh!"seru sang wanita ketika tersandung.
"Hati-hati, Yang ..." jawab si pria sambil mengelus lembut sang wanita.
Lima tahun kemudian :
"Aduh!" seru sang wanita ketika tersandung.
"Matanya ditaruh dimana?! Begitu aja kok sampai kesandung!" jawab si pria ketus.
Ah ... ah ... lelucon yang sungguh tidak lucu, tapi banyak kejadian kan?
Sore ini, aku belanja ke Bontang Plaza ditemani Ayangku. Kami pergi hanya berdua, anak-anak tak mau ikut, cuma berpesan minta dibelikan makanan saja.
Usai membayar belanjaan di kasir kami berdua melangkah keluar gedung. Tiba di undakan tangga aku masih asyik bercerita, ketika tiba-tiba Ayang berkata, "Hati-hati ...!" serunya sambil menahan langkahku dengan wajah cemas.
Aku tertegun, kalau saja aku tak segera menghentikan langkah bisa-bisa aku terjerembab di undakan tersebut.
Kupandang Ayangku dengan rasa yang sulit kuungkapkan. Spontan aku berkata tulus, "Terimakasih sayang. Abi sungguh baik padaku. Abi masih menjagaku seperti masa pengantin baru."
Ayangku tersenyum. Apalagi ketika kuceritakan tentang lelucon di atas. Genggaman tangannya masih seperti dulu.
Alloh, jaga ia selalu. Seperti ia selalu menjagaku, meski 20 tahun telah berlalu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar