Pagi ini Abi mendapat undangan acara Family Gathering PT. DEN di
Marina. Karena acaranya dimulai dengan olahraga jalan santai
mengelilingi Marina Ujung, jadi aku memakai kulot hitamku, kaos
Maintenance dan Jilbab hijau yang kumodifikasi sehingga ujungnya bisa
kugunakan sebagai cadar.
Kugunakan sepatu kets Rip Curl-ku lalu kukalungkan kamera alpha kesayanganku. Yup, pagi yang indah tak kan kulewatkan tanpa jeprat-jepret suasana di Marina.
Sementara acara berlangsung, aku duduk di bibir pantai bersama Kang Cepy dan Dhiya, menikmati udara pagi yang bersih sambil sesekali kubidik objek yang menarik.
Seorang Bapak pekerja PT. DEN duduk di sebelah Kang Cepy, mengajak ngobrol diawali basa-basi.
"Sama keluarga, Pak Haji?" tanyanya.
"Iya," jawab Kang Cepy.
"Itu anak bungsunya Pak Haji?" tanya si bapak sambil menunjuk Dhiya. Kang Cepy mengangguk mengiyakan.
"Anaknya berapa? Kalau yang moto-moto itu anak ke berapa?" tanya si bapak lagi.
Kang Cepy tertawa mendengar pertanyaan si bapak.
"Yang moto-moto itu istri saya. Anak saya tiga. Yang besar sudah kuliah, ini yang bungsu," jelas Kang Cepy. Si bapak menatap diriku bingung. Mimiknya seakan tak percaya kalau diriku istri Kang Cepy. Bhuahaha... dengan bb cuma 48kg, diriku dikira anak SMA. Belum tau aja si bapak usiaku sudah kepala 4.
Kugunakan sepatu kets Rip Curl-ku lalu kukalungkan kamera alpha kesayanganku. Yup, pagi yang indah tak kan kulewatkan tanpa jeprat-jepret suasana di Marina.
Sementara acara berlangsung, aku duduk di bibir pantai bersama Kang Cepy dan Dhiya, menikmati udara pagi yang bersih sambil sesekali kubidik objek yang menarik.
Seorang Bapak pekerja PT. DEN duduk di sebelah Kang Cepy, mengajak ngobrol diawali basa-basi.
"Sama keluarga, Pak Haji?" tanyanya.
"Iya," jawab Kang Cepy.
"Itu anak bungsunya Pak Haji?" tanya si bapak sambil menunjuk Dhiya. Kang Cepy mengangguk mengiyakan.
"Anaknya berapa? Kalau yang moto-moto itu anak ke berapa?" tanya si bapak lagi.
Kang Cepy tertawa mendengar pertanyaan si bapak.
"Yang moto-moto itu istri saya. Anak saya tiga. Yang besar sudah kuliah, ini yang bungsu," jelas Kang Cepy. Si bapak menatap diriku bingung. Mimiknya seakan tak percaya kalau diriku istri Kang Cepy. Bhuahaha... dengan bb cuma 48kg, diriku dikira anak SMA. Belum tau aja si bapak usiaku sudah kepala 4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar