Hidup tak musti hebat. Sederhana pun bisa berarti ...

Minggu, 09 Oktober 2011

LCPC UNSA - Mengurai Janji Sepanjang Lorong Cemara

Lagi demen ngikutin event "Untuk Sahabat" yg diadain setiap Sabtu dan Ahad. Hari ini eventnya bikin puisi cinta hohoho... Walau usia sdh paruh baya, coba2 bikin ah. Idenya sih didapat saat melintasi jalan sepanjang Marina yang dirimbuni pohon cemara. Pssttt.... sebenernya ya disitu itu cinta dulu bersemi *bahkan sampai sekarang hahaha... buka rahasia. Yuk ah ditengok. Dicaci maki jg boleh. Namanya juga pemula, ya begini ini tulisannya.




Mengurai Janji Sepanjang Lorong Cemara
Oleh : Ade SM

Pada selembar mega yang menggurat langit dengan merahnya
Aku bertanya tentang hakikat cinta
Adakah biasnya kan pudar seiring berlalu masa
Tinggalkan jejak mengabur seperti jejak yang luruh kala ombak menerpa
Atau justru ia kan singgah selamanya meski renta mulai menyapa?

Duh, aku berdiri menatap dermaga yang berdiri kekar
Dari lorong ini masih jelas kulihat kepak camar
Berpadu indah dengan tangki putih dan tiang obor yang nyalanya berkobar
Langit birunya masih saja menghamparkan gelombang asa yang bergetar

Jangan tanya kenapa aku begitu suka menyusuri lorong ini
Teluk indah yang alurnya dinaungi berderet cemara, ya cemara.. bukan kelapa
Tempat yang setia menyimpan cerita lama saat kaunyatakan asmara
Komplit dengan sebait janji untuk kita lakoni bersama

Disini, berpuluh purnama boleh berlalu
Tapi kenapa masih saja kurasa degup jantung yang berpacu
Kala telaga matamu hujamkan panah biru tepat di jantungku
Terharu aku pada bilur-bilur rindu yang masih setia menyambutku


Bontang, 09 Oct 2011
Di tempat tinggalku yang terletak di tepi hutan tak jauh dari tepi laut.
Yang siang dan malamnya dihiasi cahaya obor dan indahnya kilang LNG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar