Aku, lahir dan dibesarkan di kota Cimahi puluhan tahun yang lalu.
Kota kecil yang saat itu sawahnya masih menghampar luas di sekeliling
asrama TNI Pusdik Pom tempat kami tinggal. Genta kerbau yang membajak
sawah, panen padi dan juga riuhnya rombongan bebek berbaris rapi masih
terekam indah dalam benakku. Sayang, aku tak pernah menyaksikan lagi
pemandangan seperti itu setelah aku pindah ke Bontang tahun 1989.
Apalagi untuk merasakan sensasi terbenamnya kaki telanjang yang menjejak
ke dalam lumpur sawah sambil memunguti tutut (keong kecil) setiap musim
tanam hampir tiba, tak pernah lagi! Kota pesisir ini hanya menyajikan
pantai, tambak, bukit-bukit dengan hutannya yang mulai menipis.
Tentang sebuah angan yang entah kapan menjadi nyata. Tapi mimpi ini kan ku ukir satu-satu, meski pun harus kumulai di usia yang tak lagi belia. Kan kutinggalkan jejak, goresan karya-karya kecilku, untukmu.
Minggu, 11 Desember 2011
Jumat, 02 Desember 2011
Surga, dimanakah ia berada?
Komunitas Menulis KALBU mengadakan audisi menulis, dibimbing oleh cerpenis Shantined Erha. Bahan baku sudah disiapkan oleh Bu Winny Sutopo berupa contoh kasus : KDRT seorang istri terhadap suaminya. Hehehehe, enggak kebalik kah, Bu? Tapi ini beneran contoh kasus: istri yang semena-mena terhadap sang suami.
Selasa, 29 November 2011
Di Ujung November
Ketika matahari enggan membagi hangat sinarnya
Sesayup sampai desir cemara mencumbu angin
mendendang irama purba menggema ke perigi jiwa
meski tak pandai kuungkap rasa, bisiknya kan selalu sama :
"di sini ada ce-i-en-te-a"
Bontang, 30 November 2011
Di tempat tinggalku yg terletak di tepi hutan tak jauh dari tepi laut.
Diiringi sebuah syair lagu yg tiba-tiba melintas di benak : "mencintaimu, seumur hidupku, selamanya kau tetap milikku."
Sesayup sampai desir cemara mencumbu angin
mendendang irama purba menggema ke perigi jiwa
meski tak pandai kuungkap rasa, bisiknya kan selalu sama :
"di sini ada ce-i-en-te-a"
Bontang, 30 November 2011
Di tempat tinggalku yg terletak di tepi hutan tak jauh dari tepi laut.
Diiringi sebuah syair lagu yg tiba-tiba melintas di benak : "mencintaimu, seumur hidupku, selamanya kau tetap milikku."
Senin, 21 November 2011
Fiksimini : "Dunia Tari, Siapa Mengerti?"
"Tari, aku ngiri lho sama kamu. Setiap kali kamu tulis sesuatu yg indah di dinding-mu, selalu saja ada komen balik yg begitu mesra dari suamimu. Senangnya. Kalau kuingat-ingat, ini tahun ke 20 pernikahanmu, tapi kalian teteuuuppp mesra. Bagi-bagi dong resepnya!"
Mentari tersenyum membaca pesan sahabatnya. Resep? Huh, memangnya kue. Kalau saja dia tahu... Tari menghela nafas, lalu memutuskan keluar dari akun fesbuknya sendiri dan akun fesbuk atas nama suaminya setelah menulis komen mesra penutup untuk status indah di dindingnya. Sandiwara ini sampai kapan berakhir? Tak ada jawaban, hanya bening yang mengalir membasahi pipinya.
Bontang, 21 Nov 2011
yuhuu, fiksimini dadakan *efek mengikuti kursus nulis bersama mbak Shantined di PWP barusan : tulis segera setiap ide yg terlintas di benak.
Mentari tersenyum membaca pesan sahabatnya. Resep? Huh, memangnya kue. Kalau saja dia tahu... Tari menghela nafas, lalu memutuskan keluar dari akun fesbuknya sendiri dan akun fesbuk atas nama suaminya setelah menulis komen mesra penutup untuk status indah di dindingnya. Sandiwara ini sampai kapan berakhir? Tak ada jawaban, hanya bening yang mengalir membasahi pipinya.
Bontang, 21 Nov 2011
yuhuu, fiksimini dadakan *efek mengikuti kursus nulis bersama mbak Shantined di PWP barusan : tulis segera setiap ide yg terlintas di benak.
Minggu, 13 November 2011
Salah Sangka
Cerpen ini kutulis dalam rangka Even "Theme songs of my short story" dari Group 'UNTUK SAHABAT' Tema cerita bebas, tulisan tidak lebih dari 5.000 KARAKTER TANPA SPASI. Untuk lagu yang akan menjadi inspirasi meliputi semua jenis musik yang populer dari tiga negara yaitu, Indonesia, Malaysia, dan Lagu Barat. Naskah cerita harus memuat at...au menyisipkan sebagian lirik dari lagu yang dipilih pada badan cerita.
Senin, 24 Oktober 2011
Delay kok biasa, huh!
"Ay, sdh sampai di Sepinggan?" tak ada jawaban. Hm, mungkin msh
perjalanan. Coba telp bandara sekedar bertanya pkl brp pswt Bpn-Btg
tiba. "12.30 Wita, Bu"
Ok, msh ada wkt 30 mnt utk menjemput. Paling tidak bisa shalat tanpa diburu waktu. Di meja, ikan goreng bumbu bali dan tumis kangkung pesanannya sdh siap. Special untukmu, Ay.
Ok, msh ada wkt 30 mnt utk menjemput. Paling tidak bisa shalat tanpa diburu waktu. Di meja, ikan goreng bumbu bali dan tumis kangkung pesanannya sdh siap. Special untukmu, Ay.
Minggu, 09 Oktober 2011
LCPC UNSA - Mengurai Janji Sepanjang Lorong Cemara
Lagi demen ngikutin event "Untuk Sahabat" yg diadain setiap Sabtu dan Ahad. Hari ini eventnya bikin puisi cinta hohoho... Walau usia sdh paruh baya, coba2 bikin ah. Idenya sih didapat saat melintasi jalan sepanjang Marina yang dirimbuni pohon cemara. Pssttt.... sebenernya ya disitu itu cinta dulu bersemi *bahkan sampai sekarang hahaha... buka rahasia. Yuk ah ditengok. Dicaci maki jg boleh. Namanya juga pemula, ya begini ini tulisannya.
Kamis, 06 Oktober 2011
Fiksimini: "Heran"
"Kau menyapaku? Setelah sekian lama? Untuk apa?"
Nyatanya tak sepatah pun butuh jawaban. Sebab luka selalu meninggalkan nyeri. Bahkan bekasnya tak mudah hilang.
Btg, 061011
Nyatanya tak sepatah pun butuh jawaban. Sebab luka selalu meninggalkan nyeri. Bahkan bekasnya tak mudah hilang.
Btg, 061011
Ketika Menerima Sebuah Kekalahan
Sedikit berbagi uneg-uneg di hati.
Tepuk tangan membahana ketika puisi perjuangan karya Sapardi Joko Darmono selesai kubaca. Mantap aku menuruni tangga panggung. Beberapa orang yang tak kukenal menyambutku dengan ucapan selamat dan kata-kata pujian. Aku tersanjung dan yakin bakal masuk 10 besar finalis “Lomba Pembacaan Puisi Perjuangan” dalam rangka 50 tahun Indonesia Merdeka *PD amat!
Minggu, 02 Oktober 2011
Puisimini: "Pinta"
Menatap cakrawala senja
Sejuta sesal menoreh sukma
Akankah luruh semua dosa?
Duhai Pencipta, ampuni hamba
10.53 wita; 2 Oktober 2011; Bontang
Sejuta sesal menoreh sukma
Akankah luruh semua dosa?
Duhai Pencipta, ampuni hamba
10.53 wita; 2 Oktober 2011; Bontang
Minggu, 28 Agustus 2011
Ketika Lebaran Tiba
Oleh : Ade SM
Ranti memandang amplop di tangannya, tebal dan tentu saja bukan jumlah yang sedikit. THR yang didapat suaminya memang terhitung lumayan. Tapi seperti tahun-tahun sebelumnya, Ranti hanya memegang lembaran uang tersebut tanpa bisa menggunakannya. Ada sederet nama yang musti mendapat jatah, mulai dari adik-adik suami, paman, bibi, keponakan, sepupu, tukang kebun dan nama-nama lain.
Ranti memandang amplop di tangannya, tebal dan tentu saja bukan jumlah yang sedikit. THR yang didapat suaminya memang terhitung lumayan. Tapi seperti tahun-tahun sebelumnya, Ranti hanya memegang lembaran uang tersebut tanpa bisa menggunakannya. Ada sederet nama yang musti mendapat jatah, mulai dari adik-adik suami, paman, bibi, keponakan, sepupu, tukang kebun dan nama-nama lain.
Rabu, 03 Agustus 2011
Wish Me Luck
Pagi menjelang subuh saat kami tiba di hotel 'Dyar International'
setelah perjalanan panjang yang melelahkan,
Bontang-Balikpapan-Singapore-Dubai-Jeddah-Madinah. Koper-koper merah
masih bertumpuk di dekat pintu. Aku melepas jam tangan dan jilbabku lalu
kutaruh di atas meja. Sementara suamiku meraba kantung-kantung baju dan
celananya. Wajahnya agak menegang. Tentu saja aku jadi curiga ketika ia
melakukannya berulang-ulang.
Kamis, 21 Juli 2011
Yang Tak Terduga
Oleh : Ade SM
“Huh, pembual!” gerutu Ita.
“Siapa?” tanyaku hati-hati.
“Lihat saja!” sahutnya sambil menyorongkan layar laptop ke hadapanku. Aku mengernyitkan dahi tak mengerti, sampai mataku tertumbuk pada sebuah status facebook: “Kepiting saus asam manis buat keluargaku tercinta, hm... yummy!”
Sekilas tak ada yang aneh, tapi setelah kulihat siapa pemilik status itu, senyumku tertahan.
“Huh, pembual!” gerutu Ita.
“Siapa?” tanyaku hati-hati.
“Lihat saja!” sahutnya sambil menyorongkan layar laptop ke hadapanku. Aku mengernyitkan dahi tak mengerti, sampai mataku tertumbuk pada sebuah status facebook: “Kepiting saus asam manis buat keluargaku tercinta, hm... yummy!”
Sekilas tak ada yang aneh, tapi setelah kulihat siapa pemilik status itu, senyumku tertahan.
Kamis, 09 Juni 2011
Jumat, 01 April 2011
Di Akhir Reuni
“Sungguh, bunda tak ingin ikut?” tanyaku sekali lagi sebelum aku masuk ke taxi jemputan. Ranti menggeleng, bibirnya menyungging seulas senyum.
“Ayah baik-baik di sana ya.. Jangan lupa sampaikan salam buat teman-teman, terutama Dinda yang sedang tertimpa musibah,” jawab Ranti sambil mencium tanganku.
“Ayah baik-baik di sana ya.. Jangan lupa sampaikan salam buat teman-teman, terutama Dinda yang sedang tertimpa musibah,” jawab Ranti sambil mencium tanganku.
Langganan:
Postingan (Atom)